IHSG Kembali Menguat Saat di Buka, Naik 9,82 Atau 0,15 Persen ke 6.675,13

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini dibuka melanjutkan penguatan hari kemarin (reli). IHSG menguat 9,82 poin atau 0,15 persen ke 6.675,13. Satu menit setelah pembukaan tepat pukul 09:01 WIB, IHSG bergerak naik di atas level penutupan kemarin sebesar 34,23 poin atau 0,51 persen dan menembus level 6.699,54, dan sempat menyentuh area 6.700,59.

Pada perdagangan Selasa (4/1/2022), tercatat sebanyak 228 saham menguat, 58 saham melemah, dan 222 lainnya stagnan. Nilai transaksi perdagangan mencapai Rp169,71 miliar dari 331,66 juta lembar saham yang diperdagangkan.

Menyusul IHSG, indeks LQ45 naik 0,42 persen ke 947,27, indeks JII menguat 0,64 persen ke 573,04, indeks IDX30 menanjak 0,48 persen ke 506,26, dan indeks MNC36 tumbuh 0,51 persen ke 318,08.

Investor asing terpantau melakukan penjualan bersih secara akumulatif sebesar Rp4,83 miliar di awal pembukaan. Sejumlah pembelian bersih (net buy) asing, antara lain PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp6,9 miliar, PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) Rp2,6 miliar, dan PT Astra Internasional Tbk (ASII) Rp1,3 miliar.

Sementara penjualan bersih (net sell) asing, yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp5,4 miliar, PT Provident Agro Tbk (PALM) Rp575,2 juta, dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) Rp506,9 juta.

Saham-saham yang masuk top gainers, yaitu PT Adaro Minerals Tbk (ADMR) naik 34,81 persen di Rp182, PT Bank Allo Indonesia Tbk (BBHI) menanjak 10,13 persen di Rp8.700, dan PT Repower Asia Indonesia Tbk (REAL) melesat 7,53 persen di Rp100.

Adapun saham-saham yang masuk top losers, antara lain saham PT Guna Timur Raya Tbk (TRUK) anjlok 6,36 persen di Rp206, PT Lotte Chemical Titan Tbk (FPNI) turun 6,02 persen di Rp406, PT Primarindo Asia Infrastruktur Tbk (BIMA) melemah 5,22 persen di Rp218.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penejlasan Bio Farma Faktor Tingginya Harga PCR di Awal Pandemi Mencapai Jutaan Rupiah

Pemulihan Ekonomi Indonesia Mengalami Peningkatan Yang Baik, Usai Alami Dampak Penyebaran Covid-19

Akibat Dari Perpanjagan Pandemi, Perusahaan Ritel Global Mulai Meninggalkan Pabrik di Vietnam