Saham Tesla Anjlok 15,4 Persen Dalam Sepekan, Elon Musk Berencana Menjual Sebagian Sahamnya

Jakarta - Saham Tesla anjlok 15,4 persen pada pekan ini setelah pendiri dan CEO-nya Elon Musk mulai rencananya menjual sebagian besar kepemilikan sahamnya di produsen kendaraan listrik tersebut. Ini menandai kinerja satu minggu terburuk bagi Tesla dalam 20 bulan terakhir.

Saham Tesla ditutup melemah 2,8 persen pada Jumat (12/11/2021). Penurunan terjadi setelah Musk menjual sahamnya sekitar 5,7 miliar dolar AS atau sekitar Rp81 triliun pada pekan ini. Saat ini, Musk masih memiliki lebih dari 167 juta saham Tesla.

Dikutip dari CNBC International, Musk menjual sebagian sahamnya untuk membayar pajak terkait pelaksanaan opsi saham. Sebelum menjual sahamnya, dia meminta kepada 62,5 juta pengikutnya di Twitter untuk memilih dalam jajak pendapat, harus menjual saham atau tidak.

Meski mengalami koreksi terburuk di pekan ini, namun saham Tesla masih naik sekitar 46 persen sepanjang 2021, menyusul rekor harga penutupan 1.229,91 pada 4 November 2021. Sebagai perbandingan, saham Ford melesat sekitar 120 persen, saham General Motor melonjak 51 persen, dan saham Volkswagen AS meningkat 66 persen tahun ini.

Kejatuhan harga saham Tesla dipicu aksi jual dan bertepatan dengan rekor IPO yang dicetak pesaing Tesla, Rivian. Rivian merupakan pembuat truk pickup listrik dan kendaraan sport.

Rivian berhasil mengumpulkan sekitar 12 miliar dolar AS dalam debut pasarnya di Bursa pada Rabu (10/11/2021), menjadikan IPO-nya yang terbesar di dunia pada 2021 sejauh ini. Rivian menempati urutan kedua produsen mobil paling berharga di AS, di belakang Tesla.

Dalam pengajuan keuangan, Rivian menyatakan, mereka memiliki 55.400 preorder untuk SUV R1S dan truk pickup R1T, ditambah kontrak untuk memproduksi 100.000 van pengiriman listrik untuk Amazon.com pada 2030. Sementara itu, Musk menanggapi keberhasilan IPO Rivian di Twitter.

"Saya berharap mereka dapat mencapai produksi tinggi dan arus kas impas. Itulah ujian yang sebenarnya. Ada ratusan startup otomotif, baik listrik dan bermesin bakar, tetapi Tesla adalah satu-satunya pembuat mobil Amerika yang mencapai produksi quantity tinggi dan arus kas positif dalam 100 tahun terakhir,"tulisnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penejlasan Bio Farma Faktor Tingginya Harga PCR di Awal Pandemi Mencapai Jutaan Rupiah

Pemulihan Ekonomi Indonesia Mengalami Peningkatan Yang Baik, Usai Alami Dampak Penyebaran Covid-19

IHSG Kembali Menguat Saat di Buka, Naik 9,82 Atau 0,15 Persen ke 6.675,13